Your Best Protection Solution

Di Balik Tuas Merah: 3 Sistem Mekanis yang Membuat APAR Bekerja

Gemini_Generated_Image_ex9kc0ex9kc0ex9k

Saat kita melihat Alat Pemadam Api Ringan (APAR), kita seringkali fokus pada isinya—apakah itu serbuk, busa, atau gas CO2. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana isi tersebut dapat menyembur keluar dengan kekuatan yang begitu besar? Jawabannya terletak pada sistem mekanis atau “mesin” di dalam tabung.

Memahami cara kerja internal ini penting untuk mengetahui keandalan dan cara penggunaan yang tepat dari setiap jenis APAR. Secara umum, ada tiga sistem kerja utama yang digunakan.

1. Sistem Tekanan Tersimpan (Stored Pressure) – Si Paling Umum

Ini adalah sistem yang paling banyak kita temui di perkantoran, sekolah, dan bangunan komersial.

  • Cara Kerja: Gas pendorong (biasanya Nitrogen) dan media pemadam (misalnya, serbuk kimia kering) dicampur dan disimpan bersama di dalam satu tabung di bawah tekanan. Tabung ini selalu dalam kondisi bertekanan, yang dapat kita pantau melalui alat pengukur tekanan (pressure gauge). Saat tuas ditekan, katup terbuka dan tekanan internal langsung mendorong keluar media pemadam.
  • Analogi Sederhana: Pikirkan cara kerja kaleng semprot aerosol seperti deodoran atau cat semprot.
  • Keunggulan: Siap pakai seketika, desain lebih sederhana, dan lebih ekonomis.
  • Kelemahan: Rentan terhadap kebocoran tekanan halus dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pengecekan pressure gauge secara rutin adalah wajib untuk memastikan APAR selalu siaga.

2. Sistem Dioperasikan Kartrid (Cartridge-Operated) – Si Tangguh dan Andal

Sistem ini dirancang untuk lingkungan yang lebih keras dan menuntut keandalan ekstra, seperti di kendaraan berat, lokasi konstruksi, atau area industri.

  • Cara Kerja: Media pemadam berada di dalam tabung utama tanpa tekanan. Gas pendorong (biasanya CO2) disimpan secara terpisah dalam sebuah kartrid kecil bertekenan tinggi. Untuk menggunakannya, Anda harus melakukan dua langkah: pertama, aktifkan tuas untuk menusuk segel kartrid, yang akan melepaskan gas ke dalam tabung utama. Kedua, setelah tabung bertekanan, tekan tuas pada selang untuk menyemprotkan isinya.
  • Analogi Sederhana: Mirip cara kerja pompa ban sepeda yang menggunakan kartrid CO2.
  • Keunggulan: Sangat andal dan tidak mudah bocor, tahan guncangan, dan lebih mudah diisi ulang di lapangan.
  • Kelemahan: Memerlukan dua langkah aktivasi yang mungkin membingungkan bagi pengguna awam, lebih berat, dan lebih mahal.

3. Sistem Bertekanan Mandiri (Self-Expelling) – Agen Sekaligus Pendorong

Pada sistem ini, media pemadam itu sendiri adalah gas yang dicairkan dan disimpan di bawah tekanannya yang sangat tinggi. Ia tidak memerlukan gas pendorong tambahan.

  • Cara Kerja: Satu-satunya contoh umum dari sistem ini adalah APAR Karbon Dioksida (CO2). CO2 disimpan sebagai cairan di bawah tekanan ekstrem. Saat katup dibuka, cairan ini mengembang dengan sangat cepat menjadi campuran gas dan partikel es kering padat yang menyembur keluar.
  • Keunggulan: Mekanisme sangat sederhana dan andal, serta efektif untuk kebakaran listrik dan cairan.
  • Kelemahan: Tekanan sangat tinggi memerlukan tabung yang jauh lebih tebal dan berat.

Mengetahui perbedaan sistem kerja ini membantu kita tidak hanya dalam memilih APAR yang paling sesuai untuk sebuah lingkungan, tetapi juga dalam memahami cara menggunakannya dengan benar untuk memastikan respons yang cepat dan efektif saat darurat.

Picture of Jhon Doe

Jhon Doe

Vestibulum mauris quam, tristique a risus sed, convallis mattis augue. Integer feugiat accumsan sapien eu sollicitudin

View All Posts